Senin, 18 November 2019

Miripkah Kecelakaan MH370 dengan Adam Air_

Nabilah Alsagoff: Berbelanja Online Tidak Butuh Ribet

, Jakarta - Sebelum tehnologi keuangan (financial technology) terkenal, DOKU telah meniti pembayaran service digital (berbelanja online). Service yang diberi memperantai ketakmampuan produsen atau penjual dengan customer dalam bertransaksi dengan online, lewat service transfer, peer to peer, Internet banking, SMS banking, dan kartu credit.

Pada 2007, DOKU merajut kerja sama juga dengan 50 merchant. Sepuluh tahun selanjutnya, DOKU menggandeng lebih dari 25 ribu merchant, terhitung AirAsia, Oppo, serta Cahaya Mas. Pemakai diberi pilihan pembayaran investasi periode panjang seperti reksa dana.

Edukasi untuk investasi ini penting. Sekaligus juga kami lihat serta eksplorasi, mana yang sesuai dengan untuk customer kami, kata Chief Operating Officer PT Nusa Satu Pokok Artha (DOKU), Nabilah Alsagoff. Di bawah ini cuplikan interviu Nabilah dengan Putri Adityowati dari Tempo di kantornya, Jakarta, pada 11 April kemarin. Di bawah ini petikannya:

Bagaimana Anda mulai membentuk bisnis ini 10 tahun kemarin?

Saat itu financial technology belum hot, tetapi kami masuk lebih dulu untuk menggerakkan e-commerce. Pada 2007, masih lamban sekali, tetapi kami harus bergerak cepat. Kami mulai memberikan service agar merchant dapat lakukan pembayaran dengan online. Jika dibanding dengan negara lain, semua transaksi memakai kartu credit. Di sini, kartu credit bukan jalan keluar penting. Waktu itu, yang kami pikirkan bagaimanakah cara lain yang dapat digunakan usaha kecil-menengah. Dahulu mereka terlatih dengan manual, seperti pembayaran tunai atau transfer bank, serta membutuhkan sinyal konfirmasi.

Lalu kami masuk ke e-Wallet. Kami meminta ke Bank Indonesia agar dekati pasar yang tertarik berbelanja online tetapi tidak ada pembayaran. Contohnya, remaja dibawah 18 tahun telah konsumtif, tetapi mereka tidak ada kartu credit. Jadi, kami pakai peluang untuk memperantai customer ke penjual. Kami ada di dua bagian, bagaimana menyambungkan di antara customer serta penjual tanpa ada kontak, dan menyambungkan di antara customer serta customer seperti waktu transfer uang.

Sepuluh tahun kemarin UKM sedikit memakai transaksi digital, kenapa Anda masuk kesana?

Gw serta dua rekanan lain sejak dahulu bergulat di telekomunikasi. Kami mengungkapkan ke pembayaran mikro, tetapi untuk kami itu tidak dapat periode panjang. Lalu ada peluang untuk mulai ke pembayaran digital.

Bagaimana Anda memberikan keyakinan bank serta merchant untuk bekerja bersama?

Benar-benar susah sebab waktu itu kami pemain baru. Kami mulai 2005, tetapi yang dapat kami lakukan dengan rapi semenjak 2007. Waktu itu lahir Undang-Undang Info serta Transaksi Elektronik. Jadi, transaksi elektronik semua ada, seperti ATM, EDC, serta Internet banking. Tetapi e-commerce banking belumlah ada. Kami telah explore, tetapi belumlah ada bank yang ingin masuk.

Di situlah kami mendapatkan suport dari Menteri Komunikasi serta Informatika. Ini peluang, pada akhirnya kami bisa bank, serta ada satu merchant yang telah siap, yakni asuransi.

Bagaimana Anda memberikan keyakinan customer jika transaksi digital aman?

Dahulu, Garuda telah ramai dengan online serta akan go online, tetapi tidak ingin mengambil efek. Kami lihat, bila kami tidak mengambil efek ini, pasti tidak jalan. Jadi, kami putuskan, kamilah yang akan memitigasi serta pastikan usaha itu tidak terusik oleh fraud serta yang lain. Bank dapat juga yakin diri. Kami dapat menunjukkan jika kami dapat mengatur. Kami tidak bikin rugi merchant yang besar. Kami membuat team anti-fraud sendiri. Tetap memonitor.

Berapakah banyak merchant yang bekerja bersama dengan DOKU?

Tahun pertama, kami bekerja bersama dengan 50 merchant, tetapi saat ini telah ada 25 ribu. Ada seputar 1,5 juta orang yang telah punyai account Doku. Tetapi jika bicara berapakah transaksi yang masuk ke skema, keseluruhan ada 17 juta data transaksi.

BPS mencatat perkembangan perdagangan berbasiskan elektronik bertambah 17 % dalam sepuluh tahun paling akhir. Bagaimana trend transaksi digital sekarang?

Ini kami lihat dari semua industri. Kartu credit jadi pilihan pertama, tetapi di Indonesia transfer bank masih penting sekali sebab tidak kebanyakan orang yakin melalui kartu credit. Negara ini masih tujuan tunai. Jadi, kami masih sediakan kanal yang membayar melalui tunai. Ada pula melalui e-Money sebab warga masih pastikan ini aman ataukah tidak, tepercaya ataukah tidak. Tetapi sebab DOKU telah terkenal dengan merchant yang ada, jadi lingkup telah lebih luas.

Sebegitu besar pemakaian tarik tunai lewat merchant seperti Alfamart?

Di sini kan sesuai Ketentuan Bank Indonesia untuk pastikan siapa yang dapat tarik tunai. Tarik tunai di Alfamart nilainya kecil. Mereka dapat tarik berapapun, tetapi trend customer kami mereka tidak banyak tarik tunai, tetapi berbelanja. Masukan uang e-Wallet, lalu digunakan berbelanja, baru bekasnya kontan out (ditarik) di Alfamart. Penarikannya juga sedikit, tidak sampai Rp 500 ribu. Triknya sangat gampang. Dari bagian efek, kami sudah mengetahui customer kami, latar belakang mereka siapa, terhitung merchant-nya.

Terakhir tidak cuma skema bayar atau tarik tunai yang dilayani, dan juga investasi. Apa maksudnya?

Kami memang ingin memperluas feature serta peranan di e-Wallet. Sebab jadi non-bank serta tujuan umumnya dari UKM, orang yang menyimpan uang di kami, mereka tidak ada minat investasi. Kami bekerja bersama dengan reksa dana untuk mengedukasi. Kalau ingin tabungan, kami bekerja bersama dengan faksi ke-3. Kami sedang pelajari customer kami suka dimana. Yang hot, fund lending, reksa dana.

Kurang lebih apa pengembangan yang akan dikeluarkan tahun ini?

Dari bagian merchant, kami memberi dukungan UKM. Kami bikin payment link. Dengan adanya ini, merchant dengan beberapa ukuran, serta dengan satu produk juga, dapat memakai skema itu. Payment link ini sediakan semua pilihan pembayaran, kartu credit, atau cuma yang efek kecil seperti e-Money serta transfer. Merchant dapat juga mengendalikan bisnisnya.

Dari bagian customer, kami akan membuat dari bagian transfer lebih gampang. Berbelanja di online tidak butuh repot, tinggal gunakan DOKU Wallet. Pengecekannya lebih gampang.

Sampai sekarang DOKU belum tertarik terima suntikan modal investor? Kenapa?

Kami belum ingin agresif ke pasar. Dari bagian pembayaran, ini ialah investasi periode panjang. Untuk memperoleh mitra pas, mereka harus tunjukkan punyai nilai taktik yang bagus. Ini bukanlah cuma masalah uang, tetapi sebab ada produk customer. Edukasi pasar itu penting.

Bagaimana triknya bertahan dari kantong sendiri?

Kami punyai shareholder yang menyimpan modal di perusahaan ini. Ada loyalitas kuat antara kami. Kami berawal dari tiga orang, lalu pada 2010 kami punyai mitra serta shareholder baru yang mendanai.

"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar