Jumat, 04 November 2016

Kisah Agus Salim pejuang kemerdekaan yang juga menekuni jurnalistik

Kisah Agus Salim, pejuang kemerdekaan yang juga menekuni jurnalistik


Cara Hemat Pererat Pertemanan dengan JalanJalan Sosok pahlawan nasional yang satu ini memanglah senantiasa memberikan inspirasi melalui prestasinya waktu berjuang untuk kemerdekaan. Tidak cuma aktif berorganisasi serta karier gemilang di pemerintahan, pria kelahiran Sumatera Barat ini dapat tekuni karier di bagian jurnalistik. Beliau yaitu Agus Salim, pejuang kemerdekaan Indonesia yang terkenal melalui satu organisasi bernama Sarekat Islam. Lakilaki yang lahir pada 8 Oktober th. 1884 ini sempat juga meniti pendidikan di sekolah spesial anakanak Eropa di Europeesche Lagere School (ELS) yang lalu berlanjut di Hoogere Burgerschool (HBS) di Batavia. Beliau juga bertindak sebagai satu diantara anggota panitia 9 BPUPKI yang menyiapkan UUD 1945. Lantaran kepiawaian beliau dalam jalinan internasional, beliau diakui sebagai menteri muda luar negeri kabinet Sjahrir II serta III, dan menjabat sebagai menteri luar negeri pada kabinet Amir Sjarifuddin serta Hatta. Pada th. 1952, Haji Agus Salim menjabat sebagai Ketua di Dewan Kehormatan PWI. Hal itu jadi penutup kariernya didunia kancah politik. Beliau berpindah menggunakan saat tuanya sebagai penulis buku. Buku karyanya yang sudah terbit berjudul Bagaimana Takdir, Tawakal serta Tauchid Mesti Dipahamkan. Judul buku itu lalu diperbaiki jadi Info Filsafat Mengenai Tauchid, Takdir serta Tawakal. Buku yang sudah beliau catat juga adalah buah karya dari pengalamannya sebagai jurnalis pada saat mudanya. Agus Salim muda meniti karier sebagai Redaktur II di Harian Neratja yang lalu diangkat jadi Ketua Redaktur. Tak berhenti di sana, beliau juga jadi pemimpin Harian Hindia Baroe di Jakarta, serta lalu membangun Suratkabar Fadjar Asia. Di tengahtengah karier beliau didunia jurnalistik, beliau menikah dengan Zaenatun Nahar serta dikaruniai 8 orang anak. Tetapi sayang, karier beliau mesti berhenti pada tanggal 4 November 1954. Beliau meninggalkan dunia ini untuk selamalamanya. Jasad beliau dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. Semua perjuangan yang dikerjakan beliau baik didunia politik ataupun mass media sudah mengharumkan nama bangsa Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar